Melalui penambahan kromium, molibdenum dan nitrogen, korosi lokal seperti serangan lubang dan celah ditingkatkan. Alloy 2507 memiliki ketahanan pitting lokal yang sangat baik.
Duplex 2507 memiliki ketahanan tinggi terhadap retak korosi tegangan klorida, Kekuatan tinggi, dan ketahanan unggul terhadap korosi lubang dan celah klorida.
2507 memiliki ketahanan korosi umum yang baik, Disarankan untuk aplikasi hingga 600¡ã F, dan laju ekspansi termal yang rendah.
2507 memiliki Kombinasi sifat yang diberikan oleh struktur austenitik dan feritik, serta kemampuan las dan kemampuan kerja yang baik.
Bidang aplikasi baja tahan karat dupleks:¡¤ Bejana bertekanan, tangki penyimpanan bertekanan tinggi, jaringan pipa bertekanan tinggi, penukar panas (industri pengolahan bahan kimia).¡¤ Pipa minyak dan gas, alat penukar panas.¡¤ Sistem pengolahan limbah.
Flensa ASTM A182 F51 mengacu pada flensa standar atau non-standar yang diproduksi sesuai dengan ASTM A182 Grade F51, yang diberi nomor UNS S31803.
Flensa Astm A182 F51 terdiri dari karbon, kromium, mangan, silikon, fosfor, belerang, nikel, nitrogen, molibdenum, dan besi.
A182 Gr. Bahan F51 \/ S31803 adalah baja tahan karat dupleks khas, yang mengandung sekitar 50% ferit dan 50% austenit.
Kandungan kromium 21% adalah kunci ketahanan korosi ekstrim dan kekuatan flensa SA 182 f51. HT PIPE merupakan supplier dan produsen terkemuka flange dalam berbagai skala, bentuk dan tipe.
Kombinasi fase feritik dan fase austenitik memberikan kekuatan tinggi dan ketahanan korosi yang sangat baik.
Bahan tersebut memiliki nilai kekuatan yang tinggi. Kekuatan luluh minimum adalah 450MPa dan kekuatan tarik minimum adalah 620MPa, dengan perpanjangan minimum 25% dan kekerasan Brinell 290HB.
SA 182-F51 S31803 hadir dengan standar ASME B16.47, B16.48, dan B16.5 dengan ukuran mulai dari 1\/8 NB hingga 48NB.
Peringkat tekanan material ditentukan oleh kelas 150Lbs hingga 2500LBs. Ada berbagai jenis flensa dupleks f51 seperti flensa muka terangkat, sambungan tipe cincin, dan flensa muka datar.
Tipe muka yang berbeda mempunyai keunggulan tersendiri dalam aplikasi perpipaan.
Bahan A182 F51 memiliki karbon, 2% mangan, fosfor, belerang, 1% silikon, kromium, 4,5% nikel, 2,5% molibdenum dan nitrogen.
Karena komposisi material, kekuatan dan ketahanan terhadap korosi, flensa ini digunakan dalam berbagai aplikasi.
Aplikasi flensa meliputi minyak bumi, petrokimia, minyak dan gas, serta sistem perpipaan berkinerja tinggi lainnya.
Baja tahan karat dupleks A182 F51 terdiri dari 21% kromium, 2,5% molibdenum, dan 4,5% paduan nikel-nitrogen. Ia memiliki kekuatan tinggi, ketangguhan benturan yang baik, dan ketahanan korosi tegangan lokal dan keseluruhan yang baik.
Kekuatan luluh baja tahan karat dupleks dua kali lipat dari baja tahan karat austenitik. Fitur ini memungkinkan desainer mengurangi bobot saat mendesain produk, menjadikan paduan ini lebih hemat biaya dibandingkan 316, 317L.
Paduan ini sangat berguna pada kisaran suhu -50¡ãF\/+600¡ãF. Untuk aplikasi di luar kisaran suhu ini, paduan ini juga dapat dipertimbangkan, namun ada beberapa batasan, terutama bila digunakan dalam struktur yang dilas.
Dibandingkan dengan baja tahan karat austenitik, baja tahan karat dupleks F51 memiliki kekuatan tekan dua kali lipat, dan dibandingkan dengan 316L dan 317L, perancang dapat mengurangi bobotnya.
Baja tahan karat dupleks F51 sangat cocok untuk digunakan pada kisaran suhu -50¡ãF\/+600¡ãF, dan juga dapat digunakan untuk suhu yang lebih rendah dalam kondisi yang sangat terbatas (terutama untuk struktur yang dilas).
Flange ASTM A182 F53 merupakan flensa kekuatan tinggi yang memiliki kekuatan luluh minimum 550MPa dan kekuatan tarik minimum 800MPa.
Peringkat tekanan-suhu untuk flensa ASTM A182 F53 sama dengan baja tahan karat dupleks lainnya.
Ada berbagai jenis flensa seperti flensa slip on, flensa las soket, flensa tempa, flensa buta, flensa pereduksi dan masih banyak lagi berdasarkan fungsinya.
Flensa tidak boleh digunakan pada suhu di atas 600¡ãF [315¡ãC] karena dapat mengalami penggetasan setelah digunakan pada suhu yang cukup tinggi.
Flensa juga dapat diproduksi dalam bentuk sekrup, ulir, atau tempa. Flensa tempa terbuat dari satu bahan mentah. Ini juga disebut flensa cor.
Flensa a182 f53 juga dapat berbeda dalam tipe mukanya seperti flensa sambungan muka datar, muka terangkat, dan flensa sambungan tipe cincin.
astm a182 f53 vs f55 dapat hadir dalam berbagai diameter mulai dari ? inci hingga 48 inci dengan kelas tekanan berbeda mulai dari kelas 150 hingga kelas 2500.
Kapasitas tekanan flensa juga dapat dinyatakan dalam angka tekanan. Tipe flensa astm a182 f53 uns s32750 hadir dalam angka tekanan mulai dari PN6 hingga PN64.